2020 - Recap & What's Next
Hari ini merupakan hari terakhir di tahun 2020, dan ada baiknya saya review beberapa hal yang menjadi highlight di tahun ini.
Hari ini merupakan hari terakhir di tahun 2020, dan ada baiknya saya mereview beberapa hal yang menjadi highlight di tahun ini.
COVID-19
Tahun 2020 bisa menjadi tahun yang sangat berkesan bagi seluruh umat manusia, diawali dengan beragam bencana alam diawal tahun (banjir), potensi perang dunia III, dan yang paling parah hingga membuat semua aktifitas "lumpuh" dan memaksa setiap negara dan masyarakat didalamnya berada dalam kekhawatiran, baik dari sisi ekonomi, pekerjaan, keluarga, hingga kesehatan diri pribadi, yang dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
Saya bukan orang kesehatan yang paham mengenai virologi dan bukan juga birokrat yang mampu membuat keputusan-keputusan untuk khalayak ramai, saat ini saya hanya mampu menykapi bagaimana kita menghadapi pandemi ini dengan tetap mematuhi segala protokol kesehatan.
Satu hal yang perlu kita pahami, setiap keputusan yang akan diambil pemerintah akan menyakiti sekelompok orang, sangat rumit untuk membuat semua orang bahagia di saat-saat normal dan tidak mungkin membuat kebanyakan orang bahagia di saat krisis. Jadi apapun yang terjadi, cobalah untuk menerimanya dan menghadapinya.
Selain mempengaruhi secara personal, pandemi ini juga bisa dikatakan berhasil membawa transformasi digital secara masif, memaksa hampir semua lini aktivitas beralih dari "Face-to-Face" menjadi Online atau Remote sehingga memberikan dinamika tersendiri di tengah pandemi.
Kabar baiknya adalah revolusi digital telah berlangsung sejak lahirnya world wide web (www). Kabar buruknya adalah kurangnya visi perusahaan, inersia dan biaya yang sangat mahal akan menentukan sebagian besar proses terutama dalam beberapa fase awal.
Yang saya ketahui, semua perusahaan jarak jauh berkembang pesat melalui dokumentasi. Yang terpenting, hal ini mengharuskan setiap anggota tim untuk berinvestasi secara setara dalam mengabadikan dokumentasi, menciptakan siklus self-searching, self-service, dan pembelajaran mandiri yang lebih baik.
Bintang Terang Orion
Tahun ini menjadi lebih spesial lagi dengan dihadirkannya putra pertama kami, Hanzhalah Rigel Noya, yang hadir ditengah wabah seperti ini dan memberikan tantangan tersendiri ditengah puncak kebahagiaan.
Sebagai orang tua baru, saya dan istri kini harus lebih extra hati-hati terutama jika pernah berada ditempat umum. Menjaga kebersihan dan mandi setiap habis berbelanja menjadi sebuah kewajiban sebelum berhadapan dengan Anak.
Hikmah dari pandemi ini saya bisa lebih banyak berada dirumah menemani istri dan anak, dan melihat anak tumbuh berkembang merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri yang layak untuk selalu di syukuri.
Less Code, Abandon Blog
Ditahun ini sangat terasa bahwa produktivitas coding jauh menurun dibandingkan di tahun-tahun sebelumnya, namun bukan berarti tidak melakukan pekerjaan sama sekali.
Seperti halnya tidur yang memerlukan beberapa tahapan untuk mencapai REM atau yang biasa di kenal dengan "Deep Sleep", coding juga memerlukan proses untuk bisa mencapai "deep productivity", dan selayaknya proses tidur ketika terdapat interupsi ditengah proses maka sedikit banyak kita harus mengulang kembali prosesnya dari awal untuk bisa kembali membangun momentum.
Oleh karenanya, melakukan coding ditengah hiruk pikuk si cabang bayi menjadi tantangan tersendiri. Dan menyikapi segala keterbatasan di tahun ini, belakangan saya lebih memfokuskan diri untuk belajar banyak bagaimana melakukan kolaborasi dengan tim, men-delegasikan beberapa pekerjaan, serta fokus pada pekerjaan yang lebih high-level (abstrak).
Selain terbengkalainya coding, blog ini juga terseret arus yang sama. Satu hal yang terberat dalam mengelola blog ini adalah menentukan apa yang harus ditulis. Menemukan topik yang menarik, mengembangkan topik seiring berjalannya waktu, serta memastikan ada ide-ide yang dapat menjadi pelajaran merupakan hal-hal yang seringkali bikin garuk kepala.
Lain halnya dengan blog ini, produktifitas tulisan internal perusahaan meningkat tajam seiring proses work from home (WFH) akibat pandemi ini berhasil memaksa saya untuk meningkatkan komunikasi asynchronous dengan membuat dokumentasi internal untuk mempermudah teman-teman kerja lain dalam menyelesaikan masalah ditengah keterbatasan interaksi.
Dari Danau ke Hutan
Akhir tahun ini, kami sekeluarga akhirnya diberikan rezeki untuk memiliki rumah sendiri di kawasan Foresta BSD. Berbeda halnya ketika mengontrak yang memiliki keterbatasan untuk renovasi dan desain, memiliki rumah sendiri juga ternyata memiliki tantangan, dengan kapasitas untuk mengelola seluruh rumah dengan bebas, si bunda mulai disibukkan dengan urusan interior.
What’s Next?
Beberapa poin yang harapannya ingin dicapai tahun 2021.
- Lebih banyak menulis di blog ini
- Meningkatkan kesehatan dengan lebih banyak berolahraga dan konsumsi makanan sehat
- Lebih baik dalam mengelola keuangan
- Lihat istri menyelesaikan koas-nya dan menjadi dr.
- Meningkatkan branding iak.id
- Perbanyak konten Youtube Whitelabel
- Semoga COVID-19 bisa lenyap dengan adanya vaksin yang efektif, agar bisa bebas berlibur dengan aman.