2010 - 2019: Menuju satu dekade

2019 beberapa jam lagi akan segera berakhir, 31 Desember ini menandakan masuknya satu dekade yang bisa dibilang memberikan banyak pengalaman baru baik suka, duka, cita dan cinta.

2010 - 2019: Menuju satu dekade
Photo by Matt Howard / Unsplash

2019 beberapa jam lagi akan segera berakhir, dan menjelang satu dekade ini ada banyak hal yang bisa dibilang memberikan banyak pengalaman baru, baik suka, duka, cita dan cinta.

Sebenarnya postingan ini ter-inspirasi dari beberapa tweet dan saya pikir mungkin menarik untuk membahas hal yang sama di postingan kali ini, lumayan untuk nambahin konten baru.

2010 - Merantau

Lulus SMA, yang letaknya di sebuah pulau kecil di ujung utara Kalimantan (Pulau Bunyu) dimana saya lahir dan besar.

Bisa dibilang awal dekade ini menjadi awal perjalanan panjang saya, dengan merantau ke ibu kota Jakarta; lebih tepatnya saya kuliah di Universitas Bina Nusantara jurusan Sistem Informasi.

Sebelum ke Jakarta, jari kaki sempat patah karena main bola gak pake sepatu!.

Tanpa ada keluarga dan teman, saya seperti memulai perjalanan hidup dari 0 kembali, mulai membangun relasi dan membiasakan hidup di kota metropolitan.

2011 - Survival

Nyaris berhenti kuliah. Orang tua tidak mampu bayar biaya kuliah yang cukup mahal (mahal bagi keluarga saya). Namun, dengan rahmat Allah yang maha pengasih, orang tua saya di berikan rezeki tambahan yang memungkinkan saya melanjutkan kuliah.

2012 - Butterfly

Tidak ada yang terlalu spesial, dan ya.. masih jomblo!, mikirnya fokus kuliah aja dulu biar cepat kelar, dikamar nonton film atau main PES aja ama temen. Tipikal "mahasiswa kupu-kupu".

Di tahun ini, Binus punya program "Minor Project" dimana saya dan 4 orang lain (Surya, Charlie, Desy, dan Kak Ros) dalam satu kelompok mengerjakan aplikasi untuk Windows 8. Ini merupakan pertama kalinya saya serius untuk menyentuh yang namanya Coding, waktu itu menggunakan C# dan XAML.

2013 - KFC & Tea Cafe

Mulai menggarap tugas akhir khas anak kuliahan a.k.a Skripsi, kali ini ber-3, Saya dengan Joyne dan Edson mengambil topik Business Intelligence.

Selain menggarap skripsi, saya juga punya proyek sampingan bersama Surya, Yona dan Rico yang mana proyek ini menjadi batu loncatan saya menjajal dunia startup.

Ide awalnya kita berusaha buat website untuk belanja kupon diskon yang di beri nama Princepon, ya mirip-mirip dengan Groupon kalau kalian pernah dengar. Saat itu saya bertugas sebagai Frontend Developer sekaligus desainer amatir. Disinilah saya banyak berinteraksi dengan berbagai hal terkait dunia Web.

Saat menjalankan project ini, KFC dekat Binus menjadi "Head Quarter" kita, kalau gak toko Es Tea samping binus (lupa namanya). Kami juga beberapa kali ikut serta dalam eksibisi startup untuk menjual ide dan produk kami.

Essentially my life motto at that moment is "Keep Trying". That what i'm capable to.

Namun ide Princepon ini tidak berlangsung lama dan dengan beberapa pertimbangan kami memutuskan untuk pivot ke website E-Commerce khusus ibu dan anak, dan Yona memutuskan untuk fokus ke tugas akhirnya dengan proyek Game nya.

Tahun ini juga, saya akhirnya pindah dari kostan ke kontrakan, sembari freelance sambil menunggu wisuda.

2014 - Infant

Saya lulus dari Binus di semester ke-7 🎉.

Wisuda

Masih melanjutkan proyek E-Commerce dengan 2 "Co-Founder" lain.. Surya & Rico.. masih berusaha mencari celah dan validasi ide-ide yang bisa di terima pasar.

Sempat dapat beberapa tawaran kerja dari beberapa perusahaan nasional dan multinasional. Namun masih Pe-De dengan proyek ini jadi dengan berat hati di reject dulu.

team

Surya mengenalkan dengan Hartono, Budiman, dan William (Founder Indobestdeal, Mobilepulsa / PT Indobest Artha Kreasi). Pertemuan ini menghasilkan sebuah Startup yang bergerak di bidang Payment Gateway yang dinamakan FirstPay. Sambil mengerjakan FirstPay (sebagai frontend dev), saya juga mengerjakan project sampingan dengan membuat sebuah project house, lumayan untuk nambah-nambah pemasukan FirstPay yang masih infant.

Sebelum memulai Firstpay, saya sempat terkendala masalah dana sebagai setoran saham di awal. Untungnya orang tua saya pernah menjanjikan beberapa juta untuk mengganti HP saya yang kondisinya memprihatinkan (Nokia 5800), dengan berusaha membagun tekad, saya mengorbankan duit untuk HP baru untuk di jadikan modal setoran saham dan saya terpaksa menggunakan Nokia lama saya kembali yang dipakai sejak 2009 dimana orang-orang lagi hype ama yang namanya BBM.

Akhir 2014, setelah berhasil menyelesaikan Aplikasi iOS untuk Mobilepulsa, kami ber-3 officially bergabung dengan Mobilepulsa dan saya in-charge untuk redesain Web Mobilepulsa dan develop Apps iOS nya.

2015 - Pair

Akhirnya bisa beli smartphone pertama! (iPhone 5 kala itu).

Disaat penghasilan mulai stabil, terbesit pikiran, "sepertinya udah perlu memikirkan pasangan hidup" 😄.

Mulailah berkenalan dengan beberapa lawan jenis, meskipun gak sepenuhnya berjalan mulus.

2016 - Traveling

Masih fokus dengan project-project di Mobilepulsa. Punya target sebulan sekali mengunjungi daerah-daerah lain di Indonesia dan Alhamdulillah terpenuhi.

2017 - Hope & Pray

Perjalanan keluar negeri + spiritual pertama kali (Umroh), and it was awesome!.

Masih berusaha mencari pasangan hidup, and I guess it's not an easy task.

Masih sering keliling daerah di Indonesia.

Membantu orang tua membangunkan rumah yang di damba-dambakan yang terpaksa di tunda dulu, karena biayain kuliah.

Akhirnya, Desember berkenalan dengan wanita cantik yang sekarang Alhamdulillah jadi istri terkasih. Love You Geulissa 💖.

2018 - House

Pindah ke tempat tinggal baru di Vanya Park BSD City.

home

Setelah sekitar 3 - 4 bulan saling mengenal satu sama lain akhirnya kita decide untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius!, di mulailah hiruk pikuk mengatur persiapan pernikahan dan pertemuan keluarga.

Memulai project startup baru dengan nama Digiflazz dengan Co-Founder lain Sintya & Drevendy.

And Mobilepulsa keep growing! Alhamdulillah atas semua rezeki dan berkah, tidak ada kata-kata yang layak selain bersyukur sebesar-besarnya atas segala kemudahan dan limpahan rezeki.

2019 - Captain

Saya resmi menjadi suami! .

Wife

Sempat keliling daerah-daerah di Indonesia dalam rangka Honeymoon.

Tidak lama setelah menikah, Istri saya terpaksa harus masuk ke rumah sakit dan harus di "kuret" karna mengalami keguguran!. Saya cuman bisa pasrah dan ikhlas serta mendukung istri saya sepenuh hati dan berusaha menyemangati istri tercinta.

"Saya percaya Rezeki dan Musibah adalah bagian dari hikmah dan akan terus ada untuk menguji kita."

Pertengahan tahun, Istri saya yang sedang pendidikan dokter harus bertugas di RS luar Jakarta (Purwokerto & Semarang), sehingga rutin 2 - 3 minggu sekali saya mengunjungi daerah-daerah tersebut.

Disaat yang sama, kami kembali di anugerahkan calon dedek laki-laki yang inshaallah akan menjadi jagoan kami dan penyemangat keluarga kami. Perasaan syukur setinggi-tinginya mewarnai perasaan bahagia ini. Semoga kami ber-2 mampu menjadi orang tua yang mampu mendidik dengan baik dan memberikan yang terbaik.

Mengenai pekerjaan, tahun 2019 overall menjadi tahun yang baik bagi perusahaan, menjalin kerja sama dengan beberapa B2B, bertambahnya beberapa personel sehingga peran saya sebagai CTO mulai di uji seiring perusahaan yang semakin scaling. Dan kita optimis menatap 2020 dengan target tinggi! #moonshot.

2020

TO BE CONTINUED...